Kamis, 23 Juni 2011

Bagaikan Embun

Pagi adalah awal mula bergantinya hari. 
Alangkah indahnya jika kita mengawali pagi hari dengan hati bening dan pikiran jernih sebening dan sejernih embun pagi. 
Dengan hati bening dan pikiran jernih, paling tidak kita mempunyai energi positif untuk menghadapi berbagai kemungkinan dalam menjalani aktivitas harian. 
Dengan hati bening dan pikiran jernih kita juga tidak akan terbelenggu dengan bayang-bayang negatif dari kejadian-kejadian masa lampau.

Kawan, tahu wujud embun kan? 
Yupz, embun berupa titik-titik air yang biasanya menempel di atas dedaunan atau terdapat pada benda dan permukaan tanah. 
Embun terbentuk akibat pengembunan uap air dari udara di sekitarnya. 
Proses penguapan itu terutama terjadi pada malam hari. 
Pagi harinya kita bisa melihat endapan tetes-tetes air itu. 
Jika kita perhatikan, embun berwujud titik air bening dan jernih.

Embun hanya bisa kita lihat pada pagi hari karena seiring sinar mentari yang makin memanas, embun akan menghilang. 
Nah, embun bisa menjadi contoh bagi kita untuk memulai hari. 
Hendaknya kita mengawali hari dengan hati bening dan pikiran jernih seperti embun. 
Yuk, kita usahakan! :D

Memandangmu dalam diam

Didedikasikan tuk sartika & keked sobatku.

Kau berdiri gagah di ujung sana
Aku hanya mampu 
memandangmu dari jauh
Sosokmu menjulang tinggi
Tanganku yang pendek ini
sulit meraihmu
Tubuhku yang kecil ini
tak bisa merengkuhmu

Diam-diam aku hanya mengagumimu
Pesonamu amat menyihir
Mendatangkan rasa ingin yang kuat
Menghadirkan tekad yang bulat

Semakin memandangmu
Rinduku menyeruak
Kapankah aku bercengkrama denganmu?
Kapankah kuhabiskan waktu di dekatmu?

Rasanya tak sabar lagi
Menahan gejolak ini
Rasanya tak kuat lagi
Membendung keinginan ini
Tunggu hingga kudatang