Nature Geoscience beberapa waktu lalu mempublikasikan sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim riset internasional. Tim tersebut terdiri dari profesor Weiqing Han dari University of Colorado, bersama Balaji Rajagopalan, Xiao-Wei Quan, Jih-wang Wang dan Laurie Trenary dari universitas yang sama, Gerald Meehl, John Fasullo, Aixue Hu, William Large dan Stephen Yeager dari National Center for Atmospheric Research, Jialin Lin dari Ohio State University, serta Alan Walcraft dan Toshiaki Shinoda dari Naval Research Laboratory.
Hasil penelitian yang dipublikasikan tersebut menyimpulkan bahwa telah terjadi kenaikan permukaan air laut di sebagian samudera India sebesar 13 milimeter per dekade. Wilayah yang tercatat mengalami kenaikan antara lain teluk Bengal di India, laut Arab, Sri Lanka, Sumatera dan Jawa.
Studi tersebut menggabungkan pengukuran-pengukuran permukaan laut yang telah dilakukan sejak tahun 1960 dengan hasil observasi satelit. Perubahan iklim anthropogenik tampak mempercepat kenaikan permukaan laut secara regional.
Menurut studi tersebut, dalam 50 tahun terakhir, suhu kolam hangat Indo-Pacific --sebuah area berbentuk bak, memanjang dari pantai timur Afrika ke barat menuju International Date Line di Pasifik-- telah mengalami kenaikan suhu sebesar 0,5 derajat Celcius yang lebih banyak disebabkan meningkatnya gas rumah kaca yang ditimbulkan aktivitas manusia.
''Hasil kami memperlihatkan bahwa jika efek pemanasan anthropogenik di area tersebut mendominasi variabilitas alam, maka pulau-pulau yang berada di tengah lautan seperti kepulauan Mascarenhas, pantai-pantai di Indonesia, Sumatera dan bagian utara Samudera India akan mengalami kenaikan permukaan air laut yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan secara global,'' jelas profesor Han.
Perubahan atmosfir dan sirkulasi kelautan yang diakibatkan aktivitas manusia di wilayah Samudera India yang belum pernah diteliti sebelumnya, merupakan penyebab utama variabilitas perubahan permukaan laut regional.
Jika pemanasan global terus berlangsung, maka tidak menutup kemungkinan beberapa dekade ke depan permukaan air laut akan bertambah tinggi dan menggenangi daratan di pesisir Sumatera dan Jawa serta memaksa mereka memindahkan tempat tinggalnya menjauhi garis pantai yang baru terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar