Selasa, 08 Maret 2011

Perih dan Sepi Menepilah

Perih…
Dapatkah engkau keluar
Karena kau terlalu egois memenuhi hatiku sendiri
tanpa menyisakan ruang buat yang lain
kau datang disaat bintang ku hilang ditelan malam
kau datang disaat mentariku tenggelam oleh awan gelap
Aku hanya ingin tidak terlalu lama memeliharamu
(aku memang masih mencintainya)
Sepi..
Bisakah kau jauh dari hidupku
Saat dia tak ada dari pandanganku
Saat dia masih menemaniku dalam mimpi malamku
Namun menghilang dikala aku membutuhkannya dalam wujud nyata
(aku ternyata masih merindukannya)
Perih
Bisakah aku memarahimu
Bisakah aku mengumpatmu
Sedangkan engkau adalah penghuni jiwaku
Saat aku kehilangan cakrawala cintaku
Yang bersinar dulu di sisi baratku
Takkala dia mulai menyinariku dengan cintanya
Namun kini telah terjadi gerhana yang menelan cahayanya
(aku memang masih mencintainya)
Sepi..
Apakah aku bisa memintamu untuk tidak menyertai langkahku
Karena aku masih mengikuti langkahnya yang dulu
Karena aku masih menelisik jejaknya yang hilang
(aku ternyata masih merindukannya)
Perih..
Bisakah kau kubuang ketepian hati
Agar rongga bekasmu kuisi dengan dia yang baru
Akankah aku menemukan ramuan penyembuhmu
Sedangkan hatiku masih tersayat olehnya
(aku memang masih mencintainya)
Apakah aku bisa membuang perih dan sepi ini
Karena ia adalah bayanganku
Perih..
Sepi..
Maafkan aku karena akulah yang telah menciptakanmu
Maafkan aku sebab akulah yang telah mencarimu
Karena itu adalah keterbatasanku saja
Tetapi sungguh, itu tidak sengaja dan aku memang sangat membencimu
Yang telah merongrong jiwaku
Yang telah meracun urat darahku
Aku ingin kau hilang
Jikapun tidak hilang, aku mohon menepilah dulu dan jauhlah dulu
Agar aku bisa mengisi tempat mu dengan kebahagiaan dan cinta yang baru.

Tidak ada komentar: